Minggu, 07 Agustus 2011

Sampah Perusuh Sungai

Sampah mungkin sudah sebagian menjadi simbol sungai kita. Banyak kita temui di setiap sungai pasti ada sampah. Bagaikan sampah adalah penghuni sungai (kali). Sangat berbeda dengan Negara maju di eropa maupun di Asia timur, yang memiliki sungai bersih, tidak tercemar dan bebas dari sampah bahkan, sungai mereka dijadikan tempat wisata, dan perlombaan dayung seperti di Belanda, Mexico dsb yang pernah kita saksikan di film film . Hal ini dipicu kurang sadarnya manusia yang selalu membuang sampah/limbah rumah tangga di sungai. Mereka tidak memiliki pandangan pada sungai yg bersih dan indah. Kejadian seperti ini juga tidak hanya karena kesadaran masyarakat saja namun pihak pengelola kebersihan juga kurang memerhatikan kebersihan kota. 
 picture by : http://acehforum.or.id
Seandainya pengelola kebersihan kota lebih tegas pada masyarakat pinggiran untuk mendenda mereka apabila telah mengotori sungai pasti sungai kita jadi bersih dari sampah. Selain itu didukung warga yang diperintahkan pihak pengelola kebersihan kota untuk turut membersihkan sungai masal. Dan semua warga kota harus mengikuti membersihkan sungai juga demi kebersihan sungai kita agar kota kita terlihat cantik, bersih, dan indah bukan.

Pedagang Kaki Lima Bertenda Seragam

Dipinggir jalan banyak sekali para pedagang kaki lima berjejeran. Namun terkadang kita melihat warung yang berejejeran sangat jelek dan gak karuan. Hal tersebut dapat diatasi dengan : gambar by: sidoarjokab.go.id

1.       1. Pemberian tenda seragam bagi semua para pedagang agar tenda pedagang seirama dengan harga tenda yang murah dari pemerinta serta pedagang diwajibkan memiliki dan memasang tenda seragam.
2.       2. Para pedagang juga harus mendapat ijin berdagang. (diberikan posko pedagang ijin berdagang  disetiap daerah terutama alun-alun)
3.       3. Setelah pedagang mendapat ijin berdagang, langsung diberikan tenda pedagang. gambar by : humaskotatasik.blogspot.com

 

Kurangi Sarana Transportasi Pribadi

Akhir akhir ini terlalu banyak penduduk menggunakan sarana transportasi terutama mobil pribadi dan motor. Di kota besar maupun kecil seringkali banyak pengguna motor dan mobil pribadi sehingga jalanan menjadi padat, macet dan ruwet. Hal tersebut juga membahayakan bumi kita yang semakin nggak karuan cuacanya maupun suhunya. Global warming mulai menunjukkan reaksinya. Lebih lagi pihak pabrik motor juga gila gilaan menjual motor dengan uang muka yang relative murah dengan waktu cicilan motor yang cukup lama agar laris dipasaran, mobil pun juga demikian. Namun keruwetan tsb inyaallah dapat diatasi dengan cara :
1. Naikkan harga bensin hingga masyarakat malas merogoh kantong dalam dalam (untuk pemilik mobil pribadi) untuk sarana umum seperti bemo, taxi cukup harga yang standar.
2. Naikkan harga parkir di mall mall sekitar Rp 100000,00 untuk mobil dan Rp 50000,00 untuk motor
3. Benahi sarana transportasi umum seperti bis, bemo, taxi, becak, kereta api dsb terutama keselamatan penumpang. Dan harus dikemudikan oleh supir yang cukup umur dan berpendidikan serta resmi detraining oleh pemerintah. Bila supir tidak bersekolah maka supir cukup ditraining mengemudi hingga lulus dan resmi serta memiliki surat ijin supir mengemudi. [Adakan pendidikan supir transportasi umum(dg harga terjangkau)].
4. Budayakan bersepeda dan berjalan kaki bila jarak tujuan dekat.
5. Berlomba lombalah menanam seribu pohon.
6. Beri harga murah pada angkutan umum agar masyarakat lebih memilih naik angkutan umum daripada angkutan pribadi.
7. Stop pemasukan produksi sarana transportasi.
8. Dan perbanyak penjualan sarana transportasi bebas polusi.

Dengan begitu insyaallah kota aman, bumi selamat dan manusia hidup sehat dan dapat mengurangi kecelakaan.